TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU mengembangkan kampus Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia di Parung, Bogor, Jawa Barat. Bantuan dana dari sejumlah pihak mendukung pengembangan tersebut.
Baca: Mundur dari Rais Aam, Ma'ruf Amin: Saya Tetap Berjuang untuk NU
Ketua PBNU Robikin Emhas berharap pengembangan kampus ini dapat mendukung lahirnya sumber daya manusia yang mumpuni dalam bidang pengetahuan. "Sekaligus mencetak anak bangsa yang cinta agama dan tanah air," katanya saat dihubungi, Kamis, 11 Oktober 2018. Visi UNU ialah perguruan tinggi unggul berbasis keislaman, keilmuan, dan kebangsaan.
Robikin mengatakan, banyak perguruan tinggi yang hebat saat ini. Namun lulusan yang dilahirkan tidak mencintai agama sekaligus tanah airnya. "Meski itu bukan produk resmi dari sistem pendidikan yang ada, tapi tumbuh rumput liar seperti itu," katanya. Dia tak ingin hal tersebut terjadi kembali.
Pengembangan UNU dilakukan dengan membangun kampus. Pembanguan terealisasi dengan kerjasama dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta donatur. Pihak swasta seperti Djarum Foundation Bakti Pendidikan, Sinar Mas, Agung Sedayu Group, Wings, Indofood, Rajawali Group, Garuda Food, dan Triputra Food juga ikut berpartisipasi.
Baca: Mundur dari Rais Aam PBNU, Ma'ruf Amin: Ada Amanah Belum Tuntas
Proyek senilai Rp 30 miliar tersebut sudah dimulai, ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan pada Selasa, 9 Oktober 2018. Selain 53 ruang kuliah, bangunan yang akan berdiri di atas lahan 5.700 meter itu juga termasuk perpustakaan, asrama, pusat olahraga, dan gedung rektorat. Targetnya, pembangunan bisa rampung dalam waktu satu tahun. UNU masih memiliki total lahan 2,7 hektare. Sisanya masih dapat dikembangkan lagi.
Dilansir situs UNU, kampus ini memiliki empat fakultas, yaitu Fakultas Agama Islam, Fakultas Sosial dan Humaniora, Fakultas Teknik, serta Fakultas Islam Nusantara. Jenjang pendidikan yang ditawarkan mulai dari D3 hingga S3.